CEGAH KOMPLIKASI HIPERTENSI DENGAN AMBULATORY BLOOD PRESSURE MONITORING

CEGAH KOMPLIKASI HIPERTENSI DENGAN AMBULATORY BLOOD PRESSURE MONITORING

Tekanan darah merupakan salah satu indikator penting kesehatan jantung. Mengukur tekanan darah secara berkala sangat dianjurkan, tujuannya untuk mendeteksi masalah sejak dini atau memantau efektivitas pengobatan terkait tekanan darah.

Tekanan darah tinggi (hipertensi) sering disebut "The Silent Killer" karena sering tidak menimbulkan keluhan dan menunjukkan gejala. Seiring waktu, jika tidak diobati, dapat menyebabkan komplikasi, seperti penyakit jantung dan stroke.

Hipertensi adalah kondisi ketika tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg.

Pengukuran tekanan darah di klinik atau Rumah Sakit tidak selalu memberikan gambaran lengkap mengenai kondisi tekanan darah sepanjang hari. Ambulatory Blood Pressure Monitoring (ABPM) dapat menjadi salah satu solusi karena alat portabel ini digunakan untuk mengukur dan memantau tekanan darah selama 24 jam. Karena bertujuan untuk

memantau tekanan darah pasien selama 24 jam, ABPM ini menggunakan alat tensi khusus yang dipasangkan ke tubuh pasien.


Manfaat Ambulatory blood pressure monitoring (ABPM) :


- Hipertensi (tekanan darah tinggi): ABPM membantu membedakan antara hipertensi

sebenarnya dan "white coat hypertension" (tekanan darah tinggi yang hanya terjadi

saat di klinik).

- Hipotensi (tekanan darah rendah): ABPM dapat mendeteksi hipotensi postural

(penurunan tekanan darah saat berdiri) yang mungkin tidak terlihat pada pengukuran

manual.

- Diagnosis hipertensi resisten: ABPM membantu mengidentifikasi pasien dengan

hipertensi yang tidak terkontrol meskipun sudah menggunakan beberapa jenis obat

antihipertensi.

- Pemantauan efektivitas pengobatan: ABPM membantu dokter menilai seberapa efektif

pengobatan antihipertensi yang Anda gunakan.

- Evaluasi sindrom apnea tidur: ABPM dapat menjadi bagian dari evaluasi untuk

mendiagnosis atau memantau sindrom apnea tidur (napas terhenti sementara saat

tidur).

- ABPM membantu dalam menilai risiko komplikasi kardiovaskular, seperti serangan

jantung atau stroke.


Persiapan dan prosedur penggunaan Ambulatory blood pressure monitoring (ABPM) :


- Pasien harus memastikan berpakaian yang nyaman dan longgar agar mudah ketika alat dipasang, terutama pakaian di bagian lengan atas. menginformasikan kepada dokter tentang semua obat yang sedang dikonsumsi, karena beberapa obat dapat mempengaruhi hasil pemantauan.

- Pasien disarankan menghindari konsumsi kafein, alkohol, dan aktivitas berat sebelum pemasangan alat, agar hasil pengukuran tidak terpengaruhi


Berikut prosedur penggunaan ABPM :


- Petugas medis akan memasang manset tekanan darah pada lengan atas pasien dan menghubungkannya ke perangkat ABPM. Perangkat ABPM akan dipasang di pinggang atau bahu

- ABPM akan mengukur tekanan darah secara otomatis pada interval tertentu, biasanya setiap 15–30 menit pada siang hari dan 30–60 menit pada malam hari

- Selama pemantauan, pasien dapat beraktivitas seperti biasa, tetapi perlu menjaga agar alat ABPM tetap kering dan terhindar dari benturan

- Setelah periode pemantauan selesai, perawat atau teknisi medis akan melepaskan alat ABPM dari lengan pasien.

- Dokter akan menganalisis data yang terekam untuk memberikan gambaran yang lebih akurat mengenai profil tekanan darah pasien.


Yang Perlu Diketahui Saat Menggunakan ABPM :


- Alat ABPM tidak boleh terkena air sehingga pasien sebaiknya memulai pemeriksaan setelah mandi terlebih dahulu.

- Selama pemeriksaan berlangsung pasien harus terus mengkonsumsi obat-obatan dan juga beraktivitas seperti biasa. Karenanya pemeriksaan ini sebaiknya dikerjakan dihari kerja.

- Untuk mendapatkan nilai tekanan darah yang akurat, harus digunakan manset yang sesuai dengan ukuran lengan.

- Pasien sebaiknya mengenakan atasan yang longgar dan ikat pinggang yang kuat untuk membantu menopang alat ABPM.

- Ketika manset mulai berkembang, pasien sebaiknya bernafas normal, berhenti bergerak/bicara, tangan diluruskan dan jangan kaku.

- Aktivitas seperti olah raga berat yang mungkin mengganggu proses pemeriksaan sebaiknya dihentikan dulu.


Setelah 24 jam pemasangan anda diminta untuk kembali ke Rumah Sakit untuk melepaskan alat ABPM. Rekaman ABPM akan diproses, dianalisa dan diinterpretasikan oleh dokter.

Hasilnya biasanya selesai dalam sehari. Anda akan dihubungi untuk perjanjian dan hasilnya akan dijelaskan oleh dokter spesialis jantung kami.